Rabu, 05 Desember 2007

Pujian Dan Penyembahan

Pelajaran tentang
PUJIAN DAN PENYEMBAHAN


I. MENGAPA KITA HARUS MEMUJI TUHAN ?

1. Alkitab memerintahkannya (Maz 150 : 1)
2. Tuhan bertahta di atas pujian (Maz 22 : 4)
Yes 60 : 18 pujian = pintu gerbang
Maz 87 : 2 Tuhan lebih cinta pintu gerbang
3. Ada kuasa di dalam pujian
4. Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan (Maz 29 : 2, 135 : 3)
5. Dia layak menerima pujian kita (Maz 48 : 2)
6. Kita diciptakan untuk memuji Dia (Yes 43 : 21)

II. KAPAN KITA HARUS MEMUJI TUHAN ?

1. Saat kita sedang ‘ingin’ (Yak 5 : 13)
2. Saat kita sedang ‘tidak ingin’ (Maz 42 : 6, Hab 3 : 17 – 18)
3. Sekarang
4. Pagi hari (Maz 57 : 59)

SAAT YANG TEPAT MEMUJI TUHAN : SETIAP SAAT

III. BAGAIMANA CARA MEMUJI TUHAN ?

1. Mengangkat tangan
(Maz 28 : 2, 63 : 5, 134 : 2, 141 : 2, I Tim 2 : 8)
a. Berharap akan Allah
b. Rindu akan Allah
c. Konsentrasi
d. Ke-takberdaya-an
e. Menerima Allah

2. Bertepuk tangan
(Maz 47 : 2, 98 : 8, Yes :55 : 12)

3. Dengan permainan musik
(Maz 150 : 3 – 5)

4. Berdiri
(II Taw 5 : 12, 7 : 6, 29 : 26, Maz 135 : 2, Wah 4 : 9 – 11)
a. Menyatakan hormat
b. Kesiagaan
c. Konsentrasi

5. Berlutut, bersujud, bertiarap
(Maz 95 : 6, Wah 19 : 4)

6. Menyanyi
(Maz 26 : 7)

7. Menari
(Kel 15 : 20 – 21, II Sam 6 : 14 – 16, Maz 30 : 12, 149 : 3, Kis 3 : 8)

8. Bersorak
(Maz 47 : 2, 66 : 1, 81 : 2, 95 : 1 – 2, 98 : 4 – 6, 100 : 1)
Halleluya (dari akar kata bahasa Ibrani : Hillel) = berteriak atau berseru dengan teriakan sukacita

9. Berbicara dengan bahasa roh

IV. APA BEDA PUJIAN DAN PENYEMBAHAN ?

Pada prinsipnya saling terkait

1. Tuhan tidak butuh pujian, kita yang butuh memuji Dia, tetapi Tuhan mencari penyembah (Yoh 4 : 23)
2. Pujian kadangkala jauh (lagu/kata-kata menunjuk Dia, bukan Kau), tetapi penyembahan bersifat intim.
Maz 148 : 3 – 12 : benda mati memuji Tuhan, bukan menyembah Tuhan
3. Pujian selalu terlihat atau terdengar, penyembahan tidak selalu nyata
4. Pujian lebih bersifat horisontal, penyembahan bersifat vertikal
5. Yang membedakan pujian dengan penyembahan bukan irama lagu, tetapi lirik dan hati yang menyanyikannya

DASAR PENYEMBAHAN = MENGAKUI KE-TUHANAN-NYA
KETIKA SEGALA SESUATU DI SEKITAR KEHIDUPAN KITA
TAMPAKNYA KURANG MENDUKUNG/BAIK

PENYEMBAHAN (DARI AKAR KATA PROSKUNEO – BAHASA GERIKA) =
MENCIUM SEPERTI ANJING YANG SEDANG
MENJILATI TANGAN TUANNYA


V. SYARAT PEMIMPIN PUJIAN

1. Seorang penyembah
2. Memiliki kehidupan rohani yang mendalam dan teruji
3. Mengetahui gaya dan ciri pujian dan penyembahan di gerejanya
4. Memiliki tingkat kemampuan musik yang memadai
5. Memiliki reputasi baik dan dihormati
6. Mampu bekerja sama dalam Tim
7. Loyal terhadap jemaat, pendeta dan doktrin gerejanya
8. Memiliki komitmen dan dedikasi untuk bayar harga
9. Berkepribadian yang bersemangat, ramah dan hangat

VI. TUGAS PEMIMPIN PUJIAN

1. Memberikan kesempatan yang sebaik mungkin bagi jemaat untuk menyembah
2. Memimpin, bukan menguasai
3. Mengendalikan, lalu lepaskan
4. Belajar untuk mendengar suara Allah


PENGHALANG UTAMA PENYEMBAHAN ADALAH
KEANGKUHAN DAN HARGA DIRI




April 1999,
DWI PUTRANTO

Penjelasan Tentang Pendisiplinan

NILAI MAKSIMAL
PENDISIPLINAN



TUJUAN PENDISIPLINAN

Pemulihan!
Bahwa yang didisiplin menyadari kesalahannya, mengakuinya dan bertobat. Bentuk pertobatannya adalah memberikan waktu khusus untuk pemulihan pribadi, dimana dalam waktu itu dibimbing secara khusus oleh orang yang ditugasi untuk membimbing dengan tugas-tugas khusus yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembelajaran bagi jemaat.
Melalui perkara tersebut, jemaat belajar untuk semakin takut akan Tuhan yang diwujudkan dengan ‘takut berbuat dosa’, serta untuk menyadari konsekuensi dari dosa dan harga yang harus dibayar.

Catatan:
- Pendisiplinan bukan syarat pengampunan dosa, karena hanya Tuhan Yesus yang mengampuni dosa.
- Pendisiplinan ditetapkan secara proporsional, berdasarkan bobot pelanggaran dan/atau dampaknya terhadap jemaat.
- Pendisiplinan dilandaskan pada aspek-aspek sebagaimana tersebut di bawah.


DASAR-DASAR FIRMAN TUHAN

SIKAP NETRAL DAN ADIL

Yes 11 : 3b
Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

1 Sam 16 : 7b
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati

1 Tim 5 : 21
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihanNYa kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk itu tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.

YANG MENILAI HARUS LEBIH ROHANI

Luk 6 : 42b
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu

Yoh 18 : 2 – 11 tentang Perempuan Yang Kedapatan Berzinah

Gal 6 : 1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu jangan kena pencobaan.

HARUS DIAKUI

Yak 5 : 16
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

HARUS ADA SAKSI

Ul 19 : 15
Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.

1 Tim 5 : 19
Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang Penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi.

GEREJA IKUT BERTANGGUNG JAWAB

Ibr 13 : 17 a
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya.

BERANI MENEGUR

Mat 18 : 15
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatkannya kembali.

1 Tim 5 : 20
Mereka yang berbuat dosa hendaklah kau tegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut.

HARUS DIBIMBING DENGAN LEMAH LEMBUT

Gal 6 : 1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu jangan kena pencobaan.

Buluh yang terkulai tidak akan dipatahkanNya…

GEREJA BERHAK MENDISIPLIN JEMAATNYA

1 Kor 5 : 12 – 13
Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu

ADA KASIH KARUNIA ALLAH

1 Yoh 1 : 9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia & adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

HARUS TERTIB DAN TERATUR

1 Kor 14 : 40
Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

1 Kor 14 : 33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.

MEMBUTUHKAN HIKMAT TUHAN

HARUS ADA PERINGATAN TERLEBIH DAHULU

Yeh 3 dan Yeh 33
Tentang penjaga menara.


FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN

KEDEWASAAN ROHANI

Yak 3 : 1
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.

1 Tim 5 : 20
Mereka yang berbuat dosa hendaklah kau tegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut
.

JENIS PELANGGARAN

1 Kor 6 : 18
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

HARUS ADA SAKSI

TERTANGKAP BASAH

Yoh 8 : 4
…..tertangkap basah…

MENGAKU ATAU DITUNTUT

KONDISI SAAT MELAKUKAN PELANGGARAN: DALAM KETIDAKMENGERTIAN ATAU SUDAH MENGERTI KEBENARAN.

PROSEDUR

Mat 18 : 15 – 17
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah (tunjukkanlah kesalahan) dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatkannya kembali.
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

Ul 19 : 15
Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.

1 Kor 5 : 4 – 5
Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.


Catatan:
- Pemberi informasi harus dilihat kredibilitasnya dalam hal perkataan, walaupun tetap tidak bisa diabaikan.
- Jika pemberi informasi berdusta, maka perlu dikenakan sangsi.
- Proporsional pelanggaran dinilai dan diputuskan sesuai hirarki sbb.:
1. PKS
2. GKU
3. Penggembalaan
4. Penatua

Mengenai pengakuan di muka umum:


- Dosa corporate (menyangkut orang lain) dan pelanggaran seksual wajib diakui. Dosa pribadi tidak wajib diakui, dalam hal ini pemimpin yang memutuskan apakah kesalahan yang telah dilakukan harus diakui di depan umum, atau tidak. Serta dalam forum apa hal itu bisa disampaikan.
- Apakah ada dampak terhadap jemaat, ikut mempengaruhi keputusan apakah harus diakui atau tidak.
- Tingkat rohani si pelanggar ikut menentukan; semakin tinggi semakin wajib diakui (1 Tim 5 : 20)

PERKARA-PERKARA YANG HARUS DIDISIPLIN

1. Pelanggaran terhadap Moralitas Alkitabiah

Pelanggaran kekudusan pergaulan
· aktivitas seks sebelum nikah
· kekudusan pikiran
· penampilan yang merangsang
· merokok, mabuk, judi dll.
Pelanggaran lidah
· Fitnah/saksi dusta
· kata-kata kotor/kasar
· kutuk
· bohong
Pelanggaran Occultisme
· Melakukan aktivitas occultisme
· Melakukan adat yang berbau occultisme
Pelanggaran kekudusan dalam keluarga
· Perselingkuhan
· Kekerasan fisik
· Pelecehan emosional
· Tidak bertanggung jawab
Pelanggaran kebencian
· Iri hati
· Dendam, sulit mengampuni
· Menyembunyikan kesalahan orang lain.


2. Pelanggaran terhadap Sinergi/Kemitraan

Pemberontakan terhadap otoritas atau keputusan bersama

3. Pelanggaran terhadap Loyalitas


Mangkir dari acara-acara jemaat tanpa izin
Memutuskan perkara penting tanpa arahan/pengayoman para pemimpin
Tidak bertanggung jawab dalam tugas pelayanan
Menjelek-jelekkan para pemimpin atau Gereja
Mengajarkan ajaran/prinsip yang bertentangan dengan doktrin Gereja (ditetapkan sesuai juklak atau ‘statement of faith’ yang dikeluarkan Sinode).


4. Pelanggaran terhadap Kemandirian


Melarikan diri dari tanggung jawab atas keputusan pribadi yang diambil, misalnya mencabut keputusan tentang TH
Emosional yang tidak bertanggung jawab

5. Pelanggaran terhadap Integritas


Laporan tentang penggelapan
Tidak menepati janji
Keuangan yang tidak disiplin
Memberontak terhadap institusi yang berotoritas
Tidak menjadi kesaksian yang baik (termasuk studi, keluarga dll)


BENTUK-BENTUK PENDISIPLINAN

1. Biasanya dalam kurun waktu tertentu tidak diberi tanggung jawab pelayanan.
2. Dalam pengayoman. Bentuk pengayoman bisa dalam bentuk tugas atau karantina.
3. Pendisiplinan dilaporkan supaya ada covering.
4. Setelah melalui masa pendisiplinan, harus diumumkan untuk rehabilitasi.
5. Selama masa pendisiplinan, yang bersangkutan harus tetap aktif dalam kegiatan jemaat, misal Komsel, PD, Latihan dll., hanya saja tidak diberi tanggung jawab pelayanan.
6. Komitmen selama masa pendisiplinan menunjukkan keseriusan yang bersangkutan dalam menyelesaikan masa pendisiplinan.

Selasa, 04 Desember 2007

Nilai-nilai Jemaat

I. MORALITAS ALKITABIAH

Nilai moralitas Alkitabiah adalah pancaran sifat Allah yang sangat mendasar. Allah adalah maha kudus yang menghendaki kekudusan dari umatNya. Uraian tersebut adalah sifat Allah yang sejati, sebagai Yehovah M’Kaddesh.

Sifat Allah sebagai Yehovah M’Kadsesh adalah target Allah untuk ditularkan kepada umatNya. Penularan sifat Allah yang maha kudus bukanlah sebagai satu pilihan bagi umatNya, tapi merupakan satu perintah.

Sebab ada tertulis : Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (I Petrus 1:16)

Tujuan perintah ini dikeluarkan adalah agar umat Allah senantiasa memiliki hubungan atau persekutuan yang erat dengan Allah dan dapat melihat segala rancangan Allah bagi umatNya, seperti yang dsampaikan dalam khotbah Tuhan Yesus di Bukit,

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (Matius 5:8)

Rasul Paulus juga sangat menekankan kekudusan adalah nilai hidup yang harus diusahakan

Berusahalah idup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (Ibrani 12:14)

Sebagai umat pilihan Allah yang dipakai untuk menyaksikan perbuatan Tuhan yang besar, nilai moralitas atau kekudusan adalah prasyarat untuk setiap kita.

Bagaimana dengan hidup kita sebagai umat Allah? Apakah kita sudah memiliki kehidupan yang kudus sesuai dengan nilai-nilai Kristus?


Yang termasuk NILAI MORALITAS ALKITABIAH ADALAH:

1. Masuk dalam masa pranikah sudah dewasa (jasmani,rohani,mental) serta keuangan
2. Setia membayar perpuluhan, persembahan khusus (JIM, JID), persembahan sulung
3. Menjaga kekudusan pikiran (tidak terlibat situs, film, majalah berbau pornografi)
4. Menjalani masa pranikah dengan sopan, saling hormat dan kudus
5. Menjaga kesehatan tubuh dan tidak merussak tubuh (merokok, tato, mabuk-mabukan)
6. Pergaulan dengan kemurnian hati
7. Penampilan yang sopan (tidak sensual, tidak seronok) (I Kor 13 : 5)
8. Menjaga kekudusan dan kesatuan keluarga dalam pelayanan (tidak ada PIL & WIL, ada mezbah keluarga)
9. Perkataan yang baik dan membangun (Ef 4 : 29)


II. KUASA KESALINGTERGANTUNGAN / KEMITRAAN

Pendahuluan

Kemitraan adalah gaya hidup Allah sendiri. Allah tidak pernah bekerja sendirian atau juga “Independent” tetapi selalu bermitra. Ketrinitasan Allah selalu mengekspresikan kemitraan yang sejati,juga dengan manusia Allah sudah menetapkan untuk bermitra. Jadi, jika tidak memiliki kerinduan bermitra,maka kita sedang keluar dari gaya hidup Allah sendiri.

Demikian pula dengan hukum alampun menggambarkan hal yang sama, yaitu kesalingtergantungan, tidak ada satu bagian tertentu yang terpisah dari bagian yang lain

Firman Tuhan menjelaskan tentang berkat kesalingtergantungan

A. Berkat Hubungan yang Penuh Komitmen
Setiap orang membutuhkan sahabat yang dipercaya, kelayakan seseorang diukur dengan seberapa banyak hubungan dimiliki. Kemitraan membuat hubungan menjadi sangat pasti, bahkan dalam situasi yang sangat sulit.

B. Berkat Pengayoman
Umat Tuhan diberbagai tempat berteriak untuk tetap terlindung dari serangan kejatuhan secara moral dan fisik, kemitraan melindungi pemimpin dan jemaat dari serang kuasa kegelapan.

C. Berkat Kesempatan
Kemitraan memberikan kesempatan untuk melayani satu dengan yang lain tanpa batas. Ketika bermitra akan tersedia tempat untuk bertumbuh sehingga membangun dirinya dalam kasih.

D. Berkat Situasi
Alkitab berkata satu kalahkan seribu, dua kalahkan sehasta. Kemitraan menyediakan tempat untuk mengkombinasikan berbagai sumber, karunia untuk menutupi setiap kelemahan pribadi.

E. Berkat Kehidupan
Mazmur 133 menjelaskan berkat kehidupan yang tiada hentinya jika bermitra. Ilmuwan membuktikan bahwa orang yang memiliki hubungan kemitraan adalah orang-orang yang lebih gembira, sehat dan bijaksana.

Prinsip Kesalingtergantungan Kerajaan Allah

1. Organisme Yang Saling Tergantung.
Semua yang bermitra saling menghargai satu dengan yang lainya sebagai bagian yang saling membutuhkan dan tidak dapat terpisahkan, sehingga semua terlibat untuk ambil bagian dan tidak ada yang menjadi penonton. Ekspresi yang dilihat adalah saling mendoakan, memperhatika, mendukung satu dengan yang lain dengan penuh komitmen.

2. Menemukan Tempat Yang Tepat Dalam Tubuh Kristus.
Penemuan jati diri dan memahami siapa orang lain akan sangat membantu proses kemitraan sehingga produktifitas yang dihasilkan akan sangat optimal. Karena itu memahami karunia motivasi, karunia lima jawatan pelayanan merupakan prasyarat untuk kemitraan yang efektif.

3. Penundukan Diri Pada Otoritas.
Penghargaan pada seseorang berdasarkan otoritas yang Tuhan berikan yang dinyatakan dengan buah pelayanan, karakter, hikmat dan urapan. Kemitraan bukan berarti bertindak semaunya sendiri tetapi saling menundukkan diri sendiri. Penundukkan diri tidak sama dengan dominasi, manipulasi dan intimidasi.

4. Hidup Didalam Terang.
Adalah hidup didalam acountabilitas dan transparansi, sehingga setiap pribadi tidak ada rasa takut dan kemunafikan tetapi berani tampil sebagaimana adanya didalam nilai-nilai kerajaan Allah.

Yang termasuk dalam NILAI KEMITRAAN adalah

1. Bersedia bekerjasama dalam TIM
2. Bersedia menghargai & menerima perbedaan
3. Bersedia di kritik dan mengeluarkan pendapat
4. Tunduk kepada otoritas
5. Bersedia mendahulukan kebersamaan yang lebih luas sifatnya dari pada yang lebih kecil lingkupnya
6. menemukan dan berfungsi dalam karunia rohani




III. INTEGRITAS MELEBIHI APAPUN

Nilai ( value ) di dalam jemaat sangat ditentukan oleh nilai yang dimiliki oleh para pekerja dan pemimpin jemaat. Salah satu nilai yang sangat penting adalah integritas. Integritas merupakan pondasi dalam pelayanan, sehingga ketika badai pencobaan menerjang akan tetap teguh.

Menurut Webster Dictionary, Integritas adalah kepatuhan pada prinsip moral dan etika, kekuatan karakter moral, kejujuran.

Integritas adalah komitmen diri pada karakter daripada keuntungan pribadi, pada orang daripada benda, pada pelayanan dari pada kekuasaan, pada prinsip daripada kesenangan, pada pandangan jangka panjang daripada jangka pendek.

1. Yang bukan Integritas :

- suatu sikap yang berdasarkan keadaan
- pandangan luar karena penunjukan/surat kepercayaan
- citra/reputasi

2. Kualitas Integritas yang tidak dapat ditawar :

- konsistensi
- komunikasi yang jujur
- kerendahan hati
- partisipasi dua arah
- mendukung orang lain
- penuhi janji anda
- miliki sikap melayani

Yang termasuk NILAI INTEGRITAS adalah:

1. Mentaati perundang-undangan yang berlaku (SIM, HELM, Zebra Cross)
2. Tidak memberi suap dan menerima suap

3. Membayar pajak
4. Menepati janji dan tepat waktu
5. Jujur dan hidup apa adanya (Jujur dalam keuangan dan perkataan)
6. Berani meminta maaf bila melakukan kesalahan
7. Gaya hidup bersih
8. bertanggung jawab terhadap hutang dan piutang
9. Mau diarahkan, dinasehati dan rela ditegur
10.Tunduk pada semua otoritas dan aturan di semua lembaga masyarakat yang berkepentingan


IV. KEMANDIRIAN

Kemandirian merupakan nilai kehidupan pribadi yang sangat penting dan merupakan prasyrat untuk seseorang mengalami kemenangan pribadi.

Jika seseorang belum memilki nilai kemandirian yang baik, maka orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan dalam merealisasikanya.

Demikian pula jika bekerja sama dengan orang yang belum mandiri maka orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan dalam merealisasikannya.

Demikian pula jika bekerjasama dengan orang yang belum mandiri maka orang-orang tersebut bukan memberikan nilai positif, tetapi justru menambah masalah baru.

Kemandirian dapat dilihat dari :

1. Dengan tujuan hidup yang jelas dan tegas dinyatakan dengan prioritas yang tepat dalam merencanakan penggunaan waktunya.
2. Memiliki keyakinan pribadi yang teguh karena kesadaran akan dirinya.
3. Dengan kemampuan untuk meresponi setiap aksi dengan reaksi yang bertanggung jawab (respons ability), bukan karena emosi, situasi dan frustasi.
4. Dengan gaya hidup yang penuh sukacita secara konsisten dalam segala situasi.

Yang termasuk NILAI KEMANDIRIAN adalah:

1. Setia dalam 4 hal dasar: Setia saat teduh dan doa, Membaca Firman Tuhan minimal 1 pasal perhari, Memiliki jam doa syafaat dan PI minimal satu kali sebulan
2. Menyelesaikan konflik dengan cara yang positif (Mat 18)
3. Berani mengambil keputusan dan bersedia bertanggung jawab terhadap semua implikasi keputusan itu dengan resiko apapun
4. Meresponi segala seseuatu dengan arif dan bijaksana
5. Dinamis dan kreatif


V. LOYALITAS


Memiliki penundukan diri dan ketaatan kepada otoritas pemimpin rohani
Memiliki hati yang rela berkorban
Memiliki kemurnian motivasi dalam pelayanan

Yang termasuk NILAI LOYALITAS adalah:

1. setia dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kejemaatan (ketidakhadiran dalam pertemuan yang diundang harus memberitahukan alasannya)
2. Bersedia terbuka untuk diarahkan dan diayomi dalam keputusan-keputusan penting (TH, Pekerjaan, Pindah Pelayanan)
3. Bersedia dimuridkan dan tertanam dalam sel
4. Berani mengambil tanggung jawab dan mengerjakannya dengan memberi yang terbaik
5. Setia memberi perpuluhan dan janji iman ke jemaat
6. Bersedia menerima dan mengikuti pendisiplinan
7. Rela berkorban dalam membantu kesulitan saudara seiman
8. Mendukung Visi & Misi jemaat
9. Mempercayai dan mendukung kepemimpinan jemaat

Sekilas Pandang

Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Bogor berdiri sejak tahun 1990, diawali dengan beberapa mahasiswa dari Bogor dengan pimpinan Ir. Rachmat T. Manulang dari Bandung. Ibadah gereja awal di Jl. Veteran yang kemudian setelah beberapa kali pindah sekarang menetap di Kompleks Pulo Armin.

Dengan visi memberkati bangsa, maka dalam usianya yang ke-17, GKKD Bogor telah banyak mengirimkan pekerja-pekerja Kristus yang tangguh ke beberapa pelosok Nusantara, karena keberadaan kampus IPB di Bogor yang merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa-mahasiswa se Indonesia menjadi sarana yang paling tepat untuk mendidik dan melatih mereka menjadi pekerja yang takut akan Tuhan dan menjunjung tinggi nilai-nilai Kristiani sehingga diap kembali dan membangun daerah asalnya dengan pembangunan fisik dan spiritual.

Saat ini GKKD Bogor dipimpin oleh Penatua Pdt. Ir. Rachmat T Manulang dan dibantu dengan team kepemimpinan yang terdiri dari beberapa Pendeta Muda dan Gembala Kelompok Usia. Jangkauan usia sudah tidak lagi mahasiswa, tetapi juga keluarga, pelajar SMU, pelajar SMP, anak-anak, karyawan, kaum profesional dan pemberdayaan kaum marjinal.